30 Juni, 2013

Fans Chelsea dari Indonesia Mengelilingi Dunia (Part 3)

Lulu berada di Stamford Bridge pada 7 Februari 2010
Hany saat menyaksikan pre-season Chelsea di Frankfurt 2010
Pada bagian terakhir artikel Fans Chelsea dari Indonesia Mengelilingi Dunia ini, saya telah mewawancarai dua fans wanita Chelsea yang berasal dari Jakarta, Hany dan Lulu. Mereka berdua sudah lebih dari sekali menonton Chelsea secara langsung. Jika Lulu menonton Chelsea di Stamford Bridge (Lulu adalah sahabat Nadia, fans Chelsea yang saya wawancarai pada artikel Fans Chelsea dari Indonesia Mengelilingi Dunia Part I) dan juga saat Chelsea menjalani tur pra-musim di Asia pada tahun 2008 dan 2011, maka Hany berada di Jerman saat Chelsea menjalani tur pra-musim menghadapi Frankfurt  di tahun 2010 dan juga Bangkok 2011.

Dari penuturan keduanya, saya mendapatkan beberapa cerita unik. Misalnya, berdasarkan penuturan Hany, ternyata ada sebagian dari warga Jerman yang menjadi member resmi suporter Chelsea yang biasa kita sebut True Blue. Suporter Chelsea asal Jerman menyebut diri mereka German Blues. Tidakkah kalian heran, Jerman dengan tradisi sepakbola yang kuat dan fanatisme suporter lokal yang besar, beberapa warga mereka justru memiliki kecintaan luar biasa kepada Chelsea?

Saya juga mendapatkan kisah menarik dari Lulu yang mengaku bahwa selama dia berada di London bersama Nadia, ia mendapatkan sambutan ramah dari salah satu member True Blue dan diundang makan malam di rumah fans tersebut.

Pada akhirnya, dari kisah-kisah yang sudah dibagikan oleh Nadia, Kiky, Hany dan Lulu, kita bisa mengambil kesimpulan bahwa suporter Chelsea di berbagai belahan dunia memiliki penghargaan yang besar kepada suporter Chelsea yang berasal dari Asia.

Selain itu, tujuan saya menulis pengalaman teman-teman saya ini bukan untuk mendiskreditkan mereka yang belum pernah menonton Chelsea secara langsung, tapi untuk membagikan semangat mereka saat bertemu dengan para pemain dan manajer Chelsea. Cerita dari mereka bisa menambah semangat kita semua yang belum pernah menyaksikan Chelsea secara langsung, dan akan memiliki kesempatan tersebut saat Chelsea datang ke Indonesia pada Juli mendatang. Jadi, silahkan membaca pengalaman Hany dan Lulu, dan semoga kita semua, suporter Chelsea di Indonesia, bisa bertemu di Jakarta.


Jadi, sudah berapa kali kalian menonton Chelsea secara langsung dan kapan saja?

Lulu: Saya sudah menonton Chelsea secara langsung tiga kali, pertama tahun 2008 di Shah Alam, Malaysia saat Chelsea Tour Asia, saya datang bersama teman-teman dari Jakarta sebanyak 25 orang. Kemudian di Stamford Bridge pada tanggal 7 Februari 2010 bersama sahabat saya, Nadia, menonton Big Match Chelsea vs Arsenal  dan terakhir tahun 2011 di Rajamangala Stadium, Bangkok, saat Chelsea Tour Asia juga bersama teman-teman berjumlah 27 orang.

Hany: Dua kali, tahun 2010 saat Chelsea melakukan pre season di Jerman dan 2011 saat Chelsea berkunjung ke Bangkok.

Lulu saat berada di Bangkok, Thailand
Karena kalian berdua telah menonton Chelsea secara langsung lebih dari satu kali, pasti ada satu momen terfavorit. Bisa diceritakan yang mana dan kenapa?

Lulu: Momen terfavorit tentunya di Stamford Bridge, karena untuk pertama kalinya saya menginjakkan kaki di stadion milik Chelsea FC, dimana tentunya menjadi impian setiap fans untuk datang kesana. Sebelumnya saya hanya bisa bermimpi dan mempunyai keinginan untuk datang ke Stamford Bridge demi menonton Michael Ballack bermain disana sebelum dia pensiun atau masa kontraknya habis. Alhamdulillah, keinginan saya dikabulkan oleh Allah SWT, dimana saya diajak olek sahabat saya Nadia ke Stamford Bridge secara gratis. Dan, momen langka adalah saya bisa foto bersama Matt Damon, aktor Amerika yang saat itu datang ke Stamford Bridge untuk menonton pertandingan yang sama dengan yang saya tonton, tidak dapat berfoto dengan Michael Ballack, setidaknya saya bisa berfoto dengan 'saudara kembar-nya'.

Hany bersama Frank Lampard di Frankfurt
Hany: Keduanya merupakan moment favorit saya. Saya menonton Chelsea di Frankfurt bersama teman-teman dari German Blues (Official Chelsea FC Supporter Club di Jerman). Disana saya melewati banyak rintangan karena pertama kalinya saya menginjakkan kaki di Frankfurt. Saya tersesat di red district di Frankfurt untuk mencari penginapan murah, kemudian saya juga diusir satpam hotel tempat para pemain Chelsea menginap, hingga dia mengancam akan memanggil polisi apabila saya tidak pergi dari hotel (saya sampai berpikir akan dideportasi gara-gara mengejar pemain Chelsea). Tapi, akhirnya saya bisa bertemu dengan Frank Lampard untuk pertama kali, dan saat itu ia sedang briefing dengan JT, Carlo Ancelotti, etc. Saat ia melihat tulisan yang saya arahkan kepadanya, ia meminta ijin meninggalkan briefing untuk sementara dan menghampiri saya. Air mata saya menetes antara bahagia, terharu dan juga tidak percaya, mimpi saya menjadi kenyataan, saya bertemu dengan pemain idola saya sejak saya berumur 11 tahun. Lampard yang melihat saya menangis, sontak mencoba menenangkan saya dengan berkata, "Its okay, its okay".  Beberapa kali saya berfoto bersama Frankie, dan juga sempat memeluknya dan masih seperti mimpi.

Hany berada di Bangkok, Thailand 2011
Ketika di Bangkok, saya membawa banner bertuliskan "Love Frankie Gimme Your Shirt Please". Selama di Bangkok, setiap harinya saya hanya tidur 4-5 jam, berangkat pagi sekali, pulang ke hotel menginap tengah malam hanya untuk menunggu moment bersama pemain-pemain Chelsea. Setiap menitnya terasa sangat precious,  selama apapun, lebih baik menunggu di hotel pemain Chelsea menginap daripada tidur pulas di hotel. Seandainya diperbolehkan, saya mungkin mendirikan tenda di hotel pemain Chelsea. Keesokan harinya, saya dan beberapa orang teman datang pagi sekali ke hotel pemain Chelsea, tujuannya hanya satu, bertemu mereka sebelum breakfast. Akhirnya tercapai, Lampard turun dari lift, saya pun membuka banner saya, memanggil Frankie, dia mendatangi saya dan dua orang teman saya yang menunggu. Frankie pun membaca banner saya, dan saya pun sempat berkata, "Lampard, can I get your shirt please?". Lampard menjawab bahwa seluruh kaos-nya ada di kamar hotel di lantai atas dan dia berkata bahwa dia tidak bisa melakukan sesi foto karena ditunggu sarapan oleh anggota tim, dia berjanji akan kembali ke tempat kami menunggu setelah sarapan dan meminta kami agar menunggu di tempat yang sama.

Kata-kata yang paling saya ingat, "Will you comeback here, Lampard?" | He answered "Yes, I promise, I promise". Rasanya tak percaya bisa berbicara dengan-nya, dan tidak seperti kejadian di Frankfurt, saya cuma bengong melihat Lampard sambil menangis, tanpa berbicara sepatah katapun. Saat itu, saya dan teman-teman saya berpikir realistis, apakah ada pemain sepakbola ternama rela ke lantai atas untuk mengambil baju dan kembali lagi ke bawah. Tapi, satu jam kemudian Lampard kembali lagi persis di tempat yg ia janjikan, dia membawa dua buah kaos latihan!!! Saat itu keadaan sudah ramai oleh para fans lain, saya tergeser berdiri di paling pinggir karena banyaknya fans yang excited melihat kehadiran Lampard saat itu. Lampard pun memberikan tandatangan kepada para fans, dan berfoto, tapi dia tidak membagikan jersey itu pada fans-fans tersebut. Akhirnya dia mendekat ke arah saya, dan memberikan kaos latihan untuk saya dan satu lagi untuk Amelia, teman saya. Saya sangat kaget, tidak percaya, seorang pemain bola sekelas Frank Lampard kembali ke tempat fans menunggu sambil membawa jersey untuk kami!!!! Tidak banyak pemain sepakbola yang sangat perhatian dan menepati janji-nya kepada fans.


Saat menonton Chelsea di luar negeri, kalian pasti bertemu dengan fans Chelsea dari negara yang berbeda. Menurut kalian, bagaimana mereka?

Lulu, Pam dan Nadia
Lulu: Pada hari pertama tiba di London, tujuan saya pertama kali selain hotel adalah STAMFORD BRIDGE. Berdua dengan sahabat saya, kami pergi menuju Stadium kebanggaan Chelsea dan ketika saya sedang berada di dalam Megastore, saya bertemu dengan dua fans Chelsea yang salah satunya adalah member TRUE BLUE dan sudah sejak kecil menjadi fans berat Chelsea, namanya Pam Middleton dan temannya Omar yang berasal dari Iraq. Mereka sangat bersahabat, meski baru bertemu saat itu, mereka sudah mengajak saya berkeliling untuk Stadium Tour dan setelah itu langsung mengajak berkunjung ke rumah Pam. Bisa dibayangkan betapa terkejutnya saya, karena meski baru kenal, Pam sudah mengajak kami ke rumah-nya, dan bahkan mengundang makan malam di rumahnya. Menurut Pam, dia senang sekali bertemu dengan kami, yang jauh-jauh datang dari Indonesia hanya untuk menonton Chelsea. Dia bahkan memperkenalkan kami kepada fans Chelsea lainnya sebelum pertandingan dimulai. Hingga saat ini saya masih berteman baik dengan Pam dan Omar.

Lulu, Omar dan Nadia
Selain Pam dan Omar, saya bertemu dengan fans Chelsea , yang juga penggemar Michael Ballack, Kyle Weller, seorang gadis asal Australia yang bekerja di London.  Walau tidak bertemu di Stadium, tapi Kylie menyempatkan diri untuk berjalan-jalan bersama.

Saya tidak menyangka dapat bertemu dengan fans Chelsea yang sangat ramah terhadap sesama fans dari Negara lain.







Hany bersama member German Blues di Frankfurt, 2010
Hany: Saya dulu sempat menjadi member German Blues, dan mungkin satu-satunya member dari Asia  saat itu. Tapi mereka tidak membedakan ras , mereka memperlakukan saya sama dengan member-member lain. Hanya saja, terkadang saya tidak paham dengan lelucon mereka di forum, karena berbeda dengan lelucon orang Indonesia. Tapi, mereka semua menyenangkan dan hingga kini, saya masih keep contact dengan teman-teman di Jerman. Terkadang saya merasa iri kalau melihat foto-foto tur mereka ke Stamford Bridge. Setiap weekend, mereka selalu ke Stamford Bridge dan saya yakin itu pasti sangat seru.

Apa yang sebenarnya membuat Chelsea spesial bagi kalian?

Lulu: Mungkin karena kecintaan saya terhadap Klub ini semakin lama semakin besar, apapun mengenai hal yang berhubungan dengan Chelsea menjadi spesial. Tidak hanya pemainnya yang bertalenta, Chelsea juga memiliki manajer handal, walaupun sering berganti-ganti.

Hany: Its passion, its togetherness, Chelsea is a home.



Kapan kalian pertama kali mencintai klub ini?

Lulu: Saya mulai mencintai klub ini pada tahun 2006, saat kepindahan Michael Ballack dari Bayern Munchen ke Chelsea. Sejujurnya, awalnya saya hanya suka Chelsea karena ada Michael Ballack, tapi lama-kelamaan saya tidak hanya mencintai seorang pemain tapi secara keseluruhan yaitu Klub Chelsea FC. Itu terbukti saat Ballack habis masa kontraknya, kecintaan saya terhadap klub ini tidak pudar, bahkan bisa dikatakan kecintaan saya ke Chelsea semakin besar.

Hany: Saat Frank Lampard pindah tahun 2001


Apa opini kalian tentang Roman Abramovich?

Lulu: Seorang multi milyuner yang mempunyai kecintaan terhadap sepak bola, dengan kekayaannya dapat membeli sebuah klub dan menjadikannya salah satu klub elite di Eropa. Tapi, dia sesuka hati untuk turut ikut campur dalam pembelian pemain dan memecat pelatih, tidak dapat dipungkiri karena dia lah sang pemilik klub tersebut.

Hany: Seorang bos, terkadang pengambilan keputusannya sering tidak kami terima sebagai fans, tapi tanpa dia, belum tentu Chelsea bisa menjadi salah satu klub besar di Eropa seperti sekarang.


Suporter Chelsea di luar Inggris sering disebut Glory Hunter karena mereka mencintai klub ini saat popularitas mereka menanjak. Bagaimana menurut kalian?

Lulu: Menurut saya ada benarnya, karena saya menyaksikan sendiri saat Chelsea menjuarai Premier League di tahun 2010, ada begitu banyak fans baru, sehingga saat menonton bareng terasa sekali atmosfirnya. Berbeda dengan akhir musim 2010-2011, yang hanya kurang lebih 20 orang. Dan tentunya terjadi perubahan yang sangat signifikan saat Chelsea menjadi Juara Liga Champions, sangat banyak  yang menjadi fans baru.

Hany: Itu adalah bohong kalau kita sebagai fans tidak mau melihat tim kita mencapai kejayaan. Kalau siaran tv untuk pertandingan Liga Champions tidak disiarkan ke luar Eropa dan tidak ada siaran BPL di Indonesia, mungkin kita tidak akan mencintai Chelsea saat ini. Cinta itu datang karena terbiasa, kalau saya dulu terbiasa nonton Man. United, mungkin sekarang saya cinta Man United, tapi karena saya terbiasa nonton Chelsea makanya saya cinta Chelsea.


Menurut kalian apa yang terpenting dalam menjadi suporter sebuah klub?

Lulu: Kecintaan terhadap klub tersebut, tidak peduli pada saat klub tersebut menjadi juara atau terseok-seok berada di posisi bawah, menang atau kalah tetap mendukung klub tersebut apapun yang terjadi.

Hany: Pembelian jersey asli, sehingga klub mendapat pemasukan.


Siapa pemain favorit kalian dan kenapa?

Lulu berfoto bersama Fernando Torres di Bangkok, 2011
Lulu:Untuk kategori mantan Pemain Chelsea, adalah Michael Ballack. Walau sudah pensiun,  tapi tetap menjadi pemain favorit saya sepanjang masa. Karena Ballack, saya menjadi fans Chelsea. Semasa aktif menjadi pemain, menurut saya, Michael Ballack adalah salah satu dari Gelandang Terbaik di Dunia. Dia dapat bermain dengan menggunakan kedua kakinya, jago dalam bola-bola udara dan juga salah satu algojo penalti terbaik.

Untuk pemain saat ini, yaitu Fernando Torres. Walau banyak fans Chelsea yang tidak menyukai Fernando, saya tetap mendukungnya. Mungkin masa keemasan Torres sudah habis, tidak seperti di klub sebelumnya. Tapi Torres membantu klub dengan gol-gol penting walau bukan menjadi top scorer.

Yang kedua, adalah Cesar Azpilicueta, salah satu pemain muda berbakat di Chelsea yang bermain di posisi Bek Kanan.


Hany: Frank Lampard, he's more than a player, a legend. Pemain yang berkharisma, ramah kepada fans, sosok yang perlu dicontoh oleh pemain-pemain muda Chelsea saat ini.


Siapa pemain yang paling kalian harapkan untuk bergabung ke Chelsea musim depan?

Lulu: Menurut saya saat ini pemain yang ada sudah cukup. Untuk striker, Chelsea dapat memanggil kembali Romelu Lukaku, untuk menambah kekuatan di lini depan.

Hany: Lewandowski


Lalu, menurut kalian apakah Chelsea akan mampu meraih trofi Premier League dan Champions League musim depan atau setidaknya di masa empat tahun kontrak Jose Mourinho?

Lulu: Sebagai  seorang fans tentunya saya sangat berharap Chelsea mampu meraih trofi Premier League dan Champions League dan semoga dibawah asuhan Jose Mourinho, Chelsea mampu meraih dua trofi tersebut, dan trofi yang lain seperti FA Cup dan League Cup.

Hany dan teman-temannya sesama fans Chelsea di Bangkok, 2011
Hany: Saya yakin Chelsea bisa melakukannya. If you love something you'll give all your best to prove your love and thats what JM would do to prove his love as he stated before he came in the club which he loved already. Komposisi pemain Chelsea saat ini sudah membuktikan kelasnya sebagai raksasa Eropa tahun ini, penambahan beberapa pemain baru akan menambah kekuatan tim menjadi lebih kuat lagi, ditambah strategi dari Jose Mourinho, saya yakin kejayaan Chelsea masih akan terus bersinar lebih terang lagi.


Chelsea akan ke Indonesia pada bulan Juli, apa saja rencana kalian untuk menyambut mereka?

Lulu: Saya ingin merasakan atmosfir yang tentunya berbeda saat menonton mereka di tiga negara yang telah saya kunjungi, apalagi mereka bermain di negara saya sendiri. Rencana saya adalah menonton pertandingan mereka di GBK dan jika ada kesempatan saya ingin menyambut mereka.

Hany: Belum ada persiapan apapun, karena hotel tempat pemain menginap sudah fullbooked. Harga meet and greet, signing session dll juga terlalu overpriced, sepertinya hanya memungkinkan untuk menonton di stadion GBK.


Thanks to: Lusiana Sambouw (@luluballe) dan Hany Ridha (@HoneyKlose)


KTBFFH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar