12 Juli, 2013

Andik Vermansah: Player to Watch in BNI All-Star Team vs Chelsea


Andik Vermansah, saat bermain untuk Persebaya
 Berbicara tentang sepakbola Indonesia bukan hal yang menyenangkan bagi saya secara pribadi. Bukan karena saya membencinya, tapi sepakbola Indonesia saat ini penuh masalah, dari dualisme kompetisi, campur tangan elit politik, pengaturan skor, perkelahian antar wasit dan pemain dan juga rivalitas buruk antar suporter.

Tapi, semua masalah tersebut tidak membuat stadion-stadion sepi saat pertandingan domestik digelar, karena rakyat Indonesia sangat mencintai sepakbola. Saking cintanya, mereka bahkan rela mengonsumsi banyak hal tidak sehat di dalamnya.

Tapi, saat berbicara sepakbola, kita akan selalu menemukan hal positif. Seperti yang saya katakan tadi, gairah suporter tidak habis karena masalah yang ada. Selain itu, salah satu yang paling menarik adalah bakat-bakat dalam diri pemain Indonesia.

Nah, saat Chelsea mengunjungi Indonesia pada 25 Juli, mereka akan menghadapi tim seleksi BNI All-Star. Meskipun hingga kini belum bisa dipastikan siapa yang akan bermain dalam tim tersebut, tapi saya selalu berharap satu nama ini akan unjuk kemampuan pada tanggal 25 Juli nanti. Dia adalah Andik Vermansah.


Andik adalah salah satu talenta paling menarik dalam sepakbola Indonesia saat ini. Saya mungkin terdengar bias karena Andik adalah pemain Persebaya Surabaya, klub lokal yang saya cintai. Tapi, sudah banyak pengakuan untuk Andik meluncur dari mulut tokoh-tokoh ternama sepakbola dunia.

Andik terkenal dengan kecepatan yang dimilikinya. Pemain berusia 21 tahun ini menarik perhatian dengan kecepatan larinya yang 'tidak normal'. Bahkan, coach Timo Scheunemann, Direktur Teknis Chelsea FC Soccer School Indonesia, pernah menulis di twitter-nya, bahwa Usain Bolt akan membenci Andik karena bisa kalah sprint darinya.

Pengakuan untuk Andik juga didapatkan dari ESPN Soccernet. Pada tahun 2012 lalu, Andik menjadi satu dari 10 'Asian Players to Watch in 2012" versi ESPN Soccernet.

Atau, kita bisa melihat reaksi para pemain atau eks pemain ternama saat melihat aksi Andik. Sebagai anggota resmi FIFA, tentunya Indonesia sudah beberapa kali menggelar laga persahabatan internasional dan saat Andik bermain, nyaris selalu ada komentar atau reaksi positif tentang permainan-nya.


Saat LA Galaxy bertanding di Indonesia, pada satu kesempatan David Beckham melakukan tackling kepada Andik untuk menghentikan lari-nya. Tapi, begitu laga usai, Beckham memilih Andik untuk bertukar kostum dengan-nya. Becks mengaku bahwa Andik seorang pemain berbakat.

"Dia sangat cepat dan berbakat. Saya juga merasa tidak enak karena sempat mengasari-nya," kata Beck usai laga.

Pujian juga meluncur dari Andrea Stramaccinoni, mantan pelatih Inter Milan. Ketika Internazionale bertanding melawan Indonesia Selection, 24 Mei 2012, di Syadion GBK, Andik juga tampil memukau.

Andik Vermansah dan Esteban Cambiasso
"Menurut saya, pemain Indonesia yang paling bagus adalah nomor 10 (Andik Vermansyah), tapi saya lupa namanya. Ia memiliki kualitas tinggi," ujar Stramaccioni setelah pertandingan. 

Begitu juga saat Tim Nasional Belanda bertanding melawan Indonesia. Asisten pelatih Belanda, Patrick Kluivert, mengungkapkan pujian-nya untuk Andik. Padahal, dalam laga itu, Andik hanya bermain di 30 menit terakhir.

"Pemain Indonesia bagus-bagus. Tapi saya ingin tahu siapa pemain nomor 21 itu?" tanya Kluivert.

"Yes, Andik. Dia pemain bagus, Andik sangat cepat. Indonesia sangat beruntung memiliki dia," lanjutnya.

Ya, Andik merupakan salah satu berlian paling bersinar di tengah gelapnya persepakbolaan Indonesia. Tapi, yang perlu diketahui, Andik juga melewati masa-masa sulit sebelum akhirnya menjadi pemain profesional.

Menurut pengakuan pemain bertubuh mungil ini, ia pernah berjualan es saat masih kecil. Ia melakukan hal itu untuk membantu keluarganya dan membeli sepatu seharga Rp. 25.000 agar bisa bermain sepakbola. Orangtua Andik tak mendukung langkah anak-nya untuk menjadi pesepakbola profesional. Tapi, kesulitan-kesulitan seperti itu tak pernah menghapus cita-cita seorang Andik. Hingga akhirnya seorang pelatih dari klub SSB Suryanaga, Rudi, menemukan bakatnya dan menawarinya bermain di salah satu sekolah sepakbola di Jember secara gratis.

Andik Vermansyah adalah kebanggaan masyarakat Surabaya. Andik juga bangga dengan identitas-nya sebagai orang Surabaya, namun saat tampil membawa nama Indonesia, Andik selalu mengutamakan nasionalismenya. Ia dikenal sebagai pribadi yang rendah hati dan agak pendiam.

Saya hanya sudah tidak sabar untuk mendengar manajer atau pemain Chelsea berbicara mengenai Andik jika dia bisa tampil di GBK pada 25 Juli mendatang. BRAVO!




Tidak ada komentar:

Posting Komentar