22 Juni, 2013

Fans Chelsea dari Indonesia Mengelilingi Dunia (Part I)


Malam paling bersejarah bagi Chelsea FC (source: Chelsea FC)

Kesuksesan Chelsea dalam 10 tahun terakhir tak bisa disangkal berkat peran besar seorang Roman Abramovich sebagai pemilik klub. Dan, kesuksesan sebuah klub di sebuah kompetisi sepakbola yang sangat bagus seperti Premier League, menciptakan banyak dampak di luar lapangan.

Pertama, tentunya citra klub itu sendiri. Jika sebelumnya Manchester United dan Liverpool telah terlebih dahulu menanamkan pengaruh mereka untuk suporter sepakbola di seluruh penjuru dunia berkat kesuksesan mereka, maka gelar Premier League yang diraih Chelsea di musim 2004-05 dan 2005-06 menjadi langkah awal untuk The Blues melakukan hal yang sama.

Chelsea kini tidak bisa hanya dilihat sebagai klub asal Inggris dan hanya diidolakan suporter yang bermukim di London Barat. Chelsea kini menjadi sebuah simbol internasional. Ya, simbol internasional. Chelsea telah mempengaruhi cara pandang  dalam membangun kesuksesan karena investasi dana super besar yang dilakukan Roman Abramovich. Tak bisa disangkal, meski awalnya mendapatkan banyak cibiran, banyak yang mengikuti langkah Roman Abramovich dalam membangun sebuah klub. Faktanya, saat ini banyak pengusaha-pengusaha besar dunia yang tak segan untuk menjadi pemilik sebuah klub di Eropa. Roman Abramovich adalah sebuah fenomena dalam sepakbola modern, itu benar!

Dan, fenomena yang diciptakan Roman Abramovich pun menembus keluar lapangan. Chelsea kini menjelma menjadi sebuah klub populer dengan basis suporter yang sangat besar. Kesuksesan Chelsea menyentuh detak jantung fans sepakbola di Asia, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, pertumbuhan jumlah penggemar Chelsea terus menanjak dalam beberapa tahun terakhir. Sebagian besar di antara mereka mencintai Chelsea di era Roman Abramovich, tapi mengenai ekspresi kecintaan, jangan diragukan. Kalian akan kaget karena mulai hari ini saya akan memuat hasil wawancara saya dengan tiga fans Chelsea (dan mereka semua wanita!), yang bersedia 'berkeliling dunia' hanya untuk menyaksikan Chelsea. Dari Jakarta menuju London, dari Semarang (Jawa Tengah) menuju Jepang, mereka mengikuti Chelsea yang berada di hati mereka.

Pertama, saya akan menuliskan hasil wawancara saya dengan Nadia Hutami, fans Chelsea asal Jakarta. Nadia sudah pernah menonton laga Chelsea langsung di Stamford Bridge dan mengaku bahwa Chelsea telah berperan besar membuat dirinya  menjadi penulis berita olahraga di sebuah situs sepakbola online di Indonesia (saya juga mengalami hal yang sama dengan Nadia!). Penasaran? Check this out!


Bisa diceritakan bagaimana awalnya anda memutuskan untuk berangkat ke Stamford Bridge?

Cerita yang panjang, sejujurnya tidak ada niat untuk pergi ke Stamford Bridge mengingat tabungan saya belum mencukupi, tapi tanpa diduga saya mendapat rejeki dari Adidas karena menjadi pemenang kuis "Adidas 12th man" yang diadakan Adidas Southeast Asia di Facebook. Caranya gampang, saya membeli jersey Chelsea dan secara otomatis mendapatkan syal. Lalu, mereka menyuruh saya untuk mengambil foto dengan syal tersebut dan tentu saja jersey baru. Beberapa bulan kemudian saya mendapatkan inbox yang mengatakan kalau saya pemenangnya dan berhak pergi ke London, Inggris dan menonton pertandingan Chelsea.

Nadia Hutami was there, in Stamford Bridge!
Apakah anda bersama rekan anda sesama fans Chelsea dari Indonesia saat disana?

Iya, saya pergi bersama sahabat saya, Lulu. Kami berangkat dari Jakarta tanggal 5 Februari 2010 dan berada disana dari tanggal 6 sampai 12 Februari 2010.

Anda kesana untuk menonton sebuah pertandingan Chelsea bukan? Pertandingan apa dan bagaimana hasil akhirnya?

Tentu, kami nonton Chelsea vs Arsenal. Saya ingat  hasil akhirnya, 2-0 untuk kemenangan Chelsea. Gol dicetak oleh Didier Drogba. Benar-benar pengalaman tak terlupakan.

Apa momen terbaik anda saat berada disana?

Momen terbaik tentu saja ketika menginjakkan kaki pertama kali di Stamford Bridge. Jujur saya sempat menitikkan air mata karena sangat terharu, sampai merinding karena akhirnya bisa ke Stamford Bridge. Saya juga ikut tur stadion dan tur guide disana benar-benar membantu. ada yang lucu, sang tur guide yang bernama Elvis tidak percaya kalau saya datang ke London hanya untuk menonton Chelsea, dia sampai bilang "are you guys crazy" hahahaha. Saat kami masuk ke ruang ganti, karena saya termasuk deretan orang-orang pendek (apalagi jika dibandingkan sama orang bule disana) maka saya dan Lulu berada di belakang dan tidak bisa maju ke depan karena tertutup oleh orang lain, tiba-tiba Elvis memanggil kami berdua sambil berkata "two girls from Indonesia please step forward, you've come from a long way". Saya terharu karena kami berdua betul-betul diprioritaskan. Ketika kami ke museum ada satu keluarga yang bertanya kepada kami apa benar kami dari Indonesia dan datang ke London hanya untuk nonton Chelsea, sambil nyengir saya berkata "yes" lalu mereka dengan sopan bertanya apakah saya sudah punya tiket pertandingan? saya jawab "yes". Saya terharu dengan sambutan para warga London ini, saya pikir mereka akan merasa asing kepada orang Asia, apalagi perempuan seperti saya, nyatanya mereka justru menghargai usaha saya dan tidak menganggap remeh saya.


Siapa pemain yang paling ingin anda temui saat itu?

Sampai sekarang saya ingin bertemu dengan John Terry, sayang kesempatan itu belum tercapai. Ketika di Stamford Bridge saya tidak memiliki kesempatan untuk bertemu John, tapi saya puas karena impian saya menonton Chelsea dan melihat John bermain di Stamford Bridge tercapai.

Bagaimana rasanya bisa berada di tengah kerumunan suporter Chelsea di London dan memberikan dukungan terhadap tim kesayangan anda secara langsung di kandangnya?

Rasanya? susah untuk diungkapkan dengan kata-kata, sampai sekarang saya masih berpikir apakah saya benar-benar pernah menonton Chelsea di Stamford Bridge, karena ini seperti mimpi saja. Saya ingat ketika keluar dari underground (kereta bawah tanah) untuk menuju stadion, fans disana langsung menyanyikan chants kebanggaan Chelsea, merinding rasanya, jujur saja saya terharu karena bisa berbaur dengan fans Chelsea di London.

Bulan depan, Chelsea akan datang ke Indonesia untuk pertama kalinya. Menurut anda apakah pecinta sepakbola Indonesia akan mampu menciptakan atmosfer yang sama di Stadion Gelora Bung Karno?

Bisa saja, suporter klub di Indonesia tidak kalah dengan di London, saya yakin mereka juga akan ikut menyanyikan chants seperti yang dilakukan penonton di Stamford Bridge.

Anda pasti ikut datang untuk menyaksikan Chelsea di Stadion GBK bukan?

Tentu, jika tidak ada halangan saya pasti akan ikut menonton.

Apa yang paling anda tunggu dari kedatangan Chelsea ke Indonesia bulan depan?

Apa yang saya tunggu? Tentu saja seluruh pemain dan The Special One, Jose Mourinho.


Bisakah anda memberitahu sejak kapan mencintai Chelsea dan silahkan mengungkapkan perasaan anda semenjak menjadi fans Chelsea!

Sejak kapan, saya lupa, yang jelas sejak Premier League ditayangkan kembali di salah satu tv swasta di Indonesia dan sejak era Roman Abramovich. Salah satu pertandingan pertama Chelsea yang saya tonton itu saat adalah pertandingan Liga Champions melawan Arsenal. Saya sangat ingat gol Wayne Bridge membawa Chelsea ke semifinal UCL ( tapi akhirnya kalah oleh Monaco di semifinal). Kemudian semuanya mengalir begitu saja, saya mempelajari sejarah chelsea, berusaha untuk hafal semua nama-nama pemainnya. Semua itu saya lakukan dengan sukarela tentu saja. Tanpa saya sadari, saya menjadi fanatik dengan klub di London Barat yang bernama Chelsea Football Club.

Kemudian datang final Liga Champions 2008. Sebagai fans Chelsea, kita semua tentu saja bermimpi untuk meraih trofi paling bergengsi untuk klub di Eropa ini. Sayangnya,  sang kapten terpleset di adu penalti dan membuat Chelsea harus merelakan trofi itu ke tangan Manchester United.

Saya bukannya mau mengingat kenangan terburuk saya sebagai fans Chelsea. Ya, saya akui saya menangis ketika John Terry gagal melakukan tendangan penalti dan rasa sakit itu sepertinya tidak hilang dalam sepekan. Tapi setelah itu saya sadari, kejadian itu membawa hikmah bagi saya. Kalau dipikir-pikir saya menangis dan menyesali kekalahan Chelsea karena saya begitu mencintai Chelsea. Saat itu saya sadar kalau Chelsea sudah menjadi bagian dari hidup saya (hingga sekarang) saat itu juga saya sadar cinta saya terhadap Chelsea mungkin sudah melewati batas wajar hahaha.

Keluarga saya saat itu menganggap kesukaan saya untuk Chelsea akan hilang begitu saja, tapi mereka salah, setiap tahun saya malah semakin mencintai Chelsea. Awalnya mungkin mereka agak risih karena saya justru menyukai hobi para pria, tapi akhirnya mereka sadar kalau saya betul-betul mencintai Chelsea. Saya memiliki banyak teman karena Chelsea. Saya bahkan mengenal beberapa fans Chelsea yang berasal dari negara dan benua lain. Mereka berasal dari USA, Australia, Vietnam, Thailand dan juga Polandia. Saya juga harus berterima kasih kepada CFC. Berkat mereka saya mendapatkan pekerjaan, berkat mereka saya mengetahui bakat terpendam saya!! (Dulu saya tidak pernah berpikir untuk menjadi penulis berita sepakbola/olahraga).

Sebutkan Dream Team Chelsea versimu Nadia!

Cech, Ivanovic, Terry, Leboeuf, Cole, Makalele, Robben, Mata, Ballack, Lampard, Drogba.

Momen apa yang paling berkesan selama menjadi fans Chelsea?

Ada dua, yang pertama, menyaksikan sejarah 19 Mei 2012 (atau 20 Mei 2012 waktu Indonesia). Chelsea untuk pertama kalinya meraih trofi Liga Champions. Sampai sekarang saya masih suka melihat video pertandingan Chelsea vs Bayern Munich (tapi hanya bagian adu penalti). Yang kedua, tentu saja menonton pertandingan Chelsea langsung di Stamford Bridge. 


Semakin banyak gadis remaja dan wanita dewasa yang mencintai sepakbola. Sebagai salah satu dari mereka, bagaimana pendapatmu melihat hal ini?

Bagus sekali dan rasanya tidak aneh melihat perempuan menyukai sepakbola, berbeda saat saya pertama kali menyukai sepakbola (catat: bukan Chelsea tapi sepakbola). Saya masih takut untuk jujur ke teman-teman pria saya karena mungkin mereka akan menganggap saya aneh karena saya justru menyukai sepakbola. Tapi lama-kelamaan saya mulai terbuka dengan mereka, dan tanggapan mereka justru positif.  Bahkan mereka yang awalnya menganggap saya mencintai sepakbola karena para pemain tampan, kemudian mulai berani mengajak saya untuk berbincang soal sepakbola.

Siapa pemain paling tampan di skuad Chelsea selama kamu menjadi suporter klub ini?

Kedengarannya bias, tapi bagi saya tentu saja John George Terry. (FYI, Nadia adalah fans dari kapten Chelsea tersebut)


Nah, kita sudah mendengar pengakuan Nadia mengenai rasa cinta-nya kepada Chelsea FC, hingga membuatnya berani datang ke London untuk menyaksikan pertandingan Chelsea di Stamford Bridge. Selanjutnya, kita akan mengetahui pengalaman menarik seorang kawan saya dari kota Semarang yang menyaksikan Chelsea bertanding di ajang FIFA Club World Cup! Tunggu saja!


Up The Chels!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar