26 Januari, 2014

Transfer Juan Mata ke Old Trafford: Keputusan Cepat di Momen Yang Tepat

Juan Mata akhirnya berlabuh ke Old Trafford setelah dalam dua setengah tahun terakhir menjadi idola baru publik Stamford Bridge dan fans Chelsea di seluruh dunia. Meninggalkan begitu banyak memori manis, Juan Mata membuat fans Chelsea terlalu cepat memadamkan euforia mereka setelah Chelsea sukses menggulung Man. United 3-1 beberapa hari sebelumnya.

Kejutan yang datang dari nama Juan Mata bukan hanya perkara transfernya ke Old Trafford. Sebenarnya sejak awal musim, di bawah kepelatihan Jose Mourinho, nasib Mata yang berbalik 180 derajat membuat banyak orang terkejut. Dinilai sebagai pemain yang merintis transformasi dalam tubuh tim yang mengutamakan permainan fisik dan efektif, Mata justru harus menerima kenyataan dirinya tak lagi menjadi pilihan utama pelatih baru.

Identitas permainan Juan Mata sepertinya tak begitu cocok di mata Mourinho. Bahkan di saat dirinya tampil bagus pun, tak mudah bagi Mourinho untuk mengubah keputusannya untuk tetap memainkan Oscar sebagai playmaker baru Chelsea. Oscar memiliki beberapa hal yang disukai Mourinho dengan atribut dalam kemampuan bertahan. Tackling, efektivitas permainan, daya jelajah yang lebih baik, Oscar dianggap Mou lebih mumpuni dalam skema permainan miliknya, yang mereduksi 'agresivitas ugal-ugalan' namun menciptakan keseimbangan sistem pertahanan. Dibandingkan Hazard dan Willian pun, Juan Mata kalah dari segi atletisme, fisik, kecepatan, atribut-atribut penting yang harus dimiliki pemain yang menjalankan skema Mourinho.

Tak banyak kesempatan pula yang diberikan Mourinho untuk membuat Mata bisa membuktikan diri. Itu hal yang bisa dimaklumi. Mourinho terus mencari komposisi terbaik dari timnya, bahkan hingga sekarang. Seorang pelatih bisa mengubah komposisi pemain di setiap pertandingan, tapi pelatih berkualitas akan selalu bisa menyimpulkan satu kelompok pemain yang mampu menjalankan visi dan misinya. Konsistensi hanya bisa dibentuk jika kita melakukan sesuatu secara rutin, tak peduli bahwa akan ada periode buruk dimana orang-orang akan mulai menilai bahwa rencana anda bisa jadi gagal. Konsistensi tidak dibentuk dalam semalam.

Bagi saya pribadi, bursa transfer bulan Januari 2014 memang menjadi waktu paling tepat bagi Juan Mata untuk hengkang. Saya tidak sakit hati saat mengetahui, lewat konferensi pers Jose Mourinho jelang laga Piala FA versus Stoke City, bahwa Juan Mata langsung bersedia pindah saat tawaran dari Man. United datang. Bagi saya, penjualan Mata di pertengahan musim ini justru akan memberikan banyak keuntungan untuk Chelsea, Juan Mata dan Man. United. Tak ada yang mendapatkan kerugian dari transfer ini jika dilihat dari beberapa segi. Mengapa bisa begitu? Menurut saya, inilah alasannya:


1). Mempertahankan nilai atau harga sang pemain

Dalam hal ini kita bicara soal keuntungan yang harus diambil Chelsea. Juan Mata sudah cukup rutin menjadi pemain cadangan di paruh pertama musim ini. Enam bulan bukanlah waktu yang panjang untuk membuat semua orang mengingat betapa fantastis bakat yang dimiliki Juan Mata.

Tapi, jika Juan Mata pergi di akhir musim, penilaian yang kurang adil akan datang. Harga Juan Mata tak lagi dinilai dari bakat dan perannya untuk Chelsea selama musim 2011-12 dan 2012-13. Pasar akan berbicara mengenai seorang pemain yang tidak menjadi pilihan utama dalam SETAHUN terakhir. Harga Juan Mata bisa lebih rendah dari penawaran yang diajukan Man. United, yang diakui sendiri oleh Setan Merah memecahkan rekor pembelian klub.


2). Peluang untuk tampil di Piala Dunia 2014 bersama Timnas Spanyol

Sejujurnya saya tak mengerti apakah Juan Mata memiliki peluang yang cukup besar untuk bisa terseleksi ke Timnas Spanyol di Piala Dunia 2014. Tapi kondisi beberapa gelandang Spanyol musim ini juga tidak seberapa bagus. Misalnya, David Silva, Santi Cazorla, Andres Iniesta, yang bermasalah dengan cedera di awal musim ini.

Juan Mata memiliki kesempatan untuk mencuri perhatian Del Bosque jika saja Mourinho memberinya kesempatan bermain lebih sering. Tapi, kesempatan itu sangat minim, Juan Mata tidak bisa memanfaatkan situasi yang sebenarnya sudah cukup berpihak kepadanya. Bermain di Manchester United akan membuka peluangnya kembali, mengingat Setan Merah bermain tanpa visi di lini tengah. Ya, Juan Mata bisa saja jadi ikon baru di lini tengah sang juara bertahan.


3). Mengurangi tekanan untuk Jose Mourinho

Beberapa fans Chelsea yang terus mengkritik keputusan Jose Mourinho mengenai Juan Mata, tak akan pernah bisa merasakan tekanan hebat yang ada dalam diri Mourinho.

Kedalaman skuad Chelsea musim ini memang bagus. Tapi yang jadi masalah, apakah Mourinho yang memutuskan membeli semua pemain yang ada? Bukan. Mourinho datang ke Chelsea dengan kondisi skuad yang sudah padat [kecuali striker]. Tekanan yang diterima Mourinho musim ini adalah hasil dari keputusan manajer atau dewan klub sebelumnya yang mendatangkan sejumlah pemain muda dengan talenta luar biasa, tapi tidak bersikap realistis. Ambisi Chelsea untuk mengubah wajah mereka menjadi tim yang bermain seperti Barcelona membuat Mourinho harus melakukan evaluasi. Bermain indah tapi efektif, bisa menang tanpa harus terus mendominasi penguasaan bola. Ini adalah fondasi permainan Chelsea, kalau ingin melakukan perubahan maka lakukan dengan perlahan, tanpa harus menghilangkan identitas itu sepenuhnya.

Dalam sebuah tulisan saya mengenai pemecatan Roberto Di Matteo, saya jelas mengkritik kebijakan Chelsea yang terlalu banyak menumpuk pemain bertipe playmaker dalam satu tim, memaksakan mereka semua turun bersamaan. Hasilnya? Lihat sendiri bagaimana buruk Chelsea di Premier League dalam dua musim terakhir. Jika sistem permainan Chelsea begitu istimewa dalam dua musim terakhir, silahkan bertanya mengapa Mourinho masih harus mendatangkan Willian dan Andre Schurrle.

Akhirnya, Mourinho harus melakukan eksekusi kejam terhadap nasib pemain-pemain seperti Kevin de Bruyne dan Juan Mata yang harus dilepas ke klub lain. Mourinho harus menanggung perbuatan Chelsea dalam dua musim terakhir dengan membuat beberapa keputusan sulit: menjual pemain berkualitas.

Begitu seringnya orang mengkritik keputusan Mourinho tentang Juan Mata, mereka lupa memberikan kredit kepada Mou yang telah mengembangkan level permainan Eden Hazard, Oscar dan Gary Cahill. Mourinho berjasa besar dalam mengembalikan performa John Terry, mengembalikan status Chelsea sebagai pesaing gelar musim ini. Mengatakan terima kasih adalah hal yang paling mudah untuk dilakukan fans Chelsea kepada Mourinho musim ini.


4). Manchester United akan berperan besar dalam penentuan gelar juara

Chelsea berada dalam posisi terbaik mereka di perburuan gelar dibandingkan dalam dua musim terakhir. Arsenal dan Man. City juga terus menunjukkan konsistensi. Manchester United? Saya tidak tahu apakah mereka masih memiliki peluang untuk menjadi juara, tapi posisi empat besar jelas menjadi target yang sangat realistis.

Kedatangan Juan Mata dinilai bisa memperkuat Man. United di paruh kedua musim ini. Yang menarik, Chelsea sudah bertemu dua kali dengan Setan Merah di Premier League, sementara Manchester City dan Arsenal masih harus bertemu sekali lagi dengan United. Kalaupun Man. United tidak menjadi juara, mereka bisa menjadi faktor penentu siapa yang akan menjadi juara musim ini. Rivalitas United dengan City dan Arsenal jauh lebih sengit dibandingkan dengan Chelsea. Artinya, motivasi United untuk untuk menggagalkan ambisi kedua tim tersebut menjadi juara tentu lebih besar.

Intinya, Chelsea membutuhkan Man. United untuk mengalahkan Arsenal, Man. City dan Liverpool. Man. United membutuhkan 'kekuatan lebih' untuk bisa mengembalikan posisi mereka ke zona Liga Champions. Ini adalah transfer yang bisa dikategorikan sebagai simbiosis mutualisme. Tapi, bagi Manuel Pellegrini dan Arsene Wenger, transfer Juan Mata ke Man. United adalah konspirasi yang tidak bisa dibuktikan :))


5). Man. United berada di awal masa transisi

Hingga detik ini pasukan David Moyes tetap bermain dengan formasi konservatif 4-4-2 dan sekarang memutuskan untuk membeli gelandang modern seperti Juan Mata. Apakah David Moyes mempersiapkan perubahan?

Saya tidak tahu. Saya bahkan tidak bisa mendefinisikan secara tepat apa yang sebenarnya dilakukan David Moyes sebagai seorang juru taktik di Manchester United saat ini. Tak semua kesalahan dilimpahkan kepadanya mengingat faktor pemain cedera memang sangat mengganggu langkah United saat ini. Motivasi para pemain tidak terlihat saat berada di atas lapangan. Never say die attitude sepertinya tak lagi menjadi jargon Setan Merah. Tidak ada sebuah perbedaan antara kenapa Man. United bisa meraih kekalahan dengan kemenangan. Saya juga tidak melihat adanya perbedaan antara kemenangan yang diraih dalam satu laga dengan kemenangan di laga lainnya. Biasanya, hanya karena satu hal, lawan tidak bermain lebih baik dari United. Itu saja.

Jadi inilah kondisi di awal transisi Setan Merah. Bermain tanpa karakter yang kuat. Jika ingin mulai mengubah situasi, Juan Mata mungkin bisa menjadi salah satu angkatan perintis, seperti yang dilakukannya bersama Chelsea di tahun 2011.

Saya setuju saat Gary Neville mengatakan bahwa Juan Mata tak akan cocok dengan sistem permainan United saat ini, yang mengandalkan formasi 4-4-2 dan menggunakan dua winger dan dua gelandang yang tipikalnya lebih bertahan. Dua posisi di lini depan sudah nyaris pasti dihuni RvP dan Wayne Rooney. Akan ditaruh dimana Juan Mata?

Persoalan yang menurut saya hanya bisa dipecahkan jika David Moyes memang berencana untuk melakukan perubahan dalam gaya bermain United. Apakah David Moyes siap mengakomodasi skill Mata dengan memainkan konsep 'lima pemain di belakang satu penyerang tengah'? Yang harus digaris bawahi adalah bahwa United memiliki dua striker yang bisa bermain di kedalaman lapangan, RvP dan Wayne Rooney. Itu artinya, kedua pemain ini akan tetap bisa masuk ke skema 'lima pemain di belakang satu penyerang tengah'. Baik Rooney maupun RvP masing-masing bisa menjadi penyerang tengah di saat yang lainnya menjadi satu di antara lima pemain yang berada di belakang penyerang.

Hanya saja, menurut saya, skema di atas hanya bisa dijalankan mulai musim depan. Sekarang, Juan Mata punya waktu empat bulan untuk beradaptasi dengan atmosfer di Man. United dan memicu daya kreatifitas di skuad Man. United serta memberikan waktu kepada David Moyes untuk memikirkan wacana baru dalam timnya.


Sebagai fans Chelsea saya tentunya sedih harus melihat pemain dengan kontribusi seperti Juan Mata pergi ke klub rival. Tapi, saya juga mengakui bahwa saya risih dengan tekanan yang didapatkan Jose Mourinho dan skuad The Blues terkait minimnya kesempatan bermain yang diberikan kepada Juan Mata. Sikap sebagian fans [dan juga jurnalis sepakbola] yang tidak fokus mendukung timnya dan lebih suka berlarut-larut memperdebatkan keberadaan Juan Mata, membuat Mourinho dan anak buahnya tak mendapatkan apresiasi yang seharusnya mereka dapatkan dari fans mereka sendiri.

Kesedihan saya terhapuskan karena beberapa hal dan itu semua sudah diungkapkan oleh Jose Mourinho. Bahwa Juan Mata mendapatkan tawaran yang menghormati nilainya sebagai seorang pemain. 37 juta Pounds menggambarkan bagaimana Man. United memiliki rasa hormat kepada Mata (walaupun, di sisi lain saya berpikir bahwa harga itu juga menggambarkan kepanikan Setan Merah). Bahwa Juan Mata mendapatkan tawaran dari klub yang layak mendapatkannya. Saya selalu menghormati kultur Manchester United yang selalu berpijak untuk kepentingan jangka panjang. Selalu ada waktu untuk setiap orang yang berada di klub ini untuk melakukan kesalahan dan memperbaikinya. Juan Mata layak mendapatkan kesempatan dalam waktu yang lama untuk membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi salah satu pesepakbola terbaik yang pernah bermain untuk The Red Devils.


 Adios y muchas gracias, Juan Mata!

NB: Terima kasih untuk @MaleSoccer, dan rekan-rekan dari @indomanutd dan @IndoManUtd_SRBY yang juga memuat tulisan saya di blog mereka. Ini link tulisan saya di blog mereka: http://blog.indomanutd.org/index.php/transfer-juan-mata-ke-old-trafford-keputusan-cepat-di-momen-yang-tepat/ 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar