31 Oktober, 2013

Tore Andre Flo: Tetap Biru Hingga Kini



Sekitar awal bulan ini, saya mendapatkan kesempatan dari Chelsea FC untuk memberikan beberapa pertanyaan kepada salah satu legenda Chelsea, Tore Andre Flo. Saya tentunya bahagia dan tidak membuang peluang tersebut.

Saya mengirim tujuh pertanyaan dan saya bisa memahami jika tak semua pertanyaan saya terpilih untuk dijawab oleh Flo. Pertanyaan-pertanyaan lain dari fans Chelsea di luar Indonesia juga sangat menarik.

Dan, dari pertanyaan tersebut kita semua bisa mengetahui beberapa fakta menarik seperti bahwa selama ini Tore Andre Flo telah bekerja di akademi Chelsea, dan dia lah yang mengawasi perkembangan pemain-pemain yang dipinjamkan ke klub lain.

Saya akan menampilkan pertanyaan dari fans Chelsea dan jawaban yang diberikan Tore Andre Flo dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Saya berusaha sebaik mungkin untuk menerjemahkannya dalam bahasa Indonesia.

Jadi, selamat menikmati!


What is your greatest moment as a Chelsea player?

I think that has to be the home leg against Barcelona. Especially if we could have stopped the game at half-time, it was pretty amazing. We were 3-0 up and they scored 2 goals as well. It was a pretty big game at the time as it was our first year in the Champions League and quarter-final and we were 3-0 up against Barcelona, it was an amazing feeling.

(Apa momen terbaik anda sebagai pemain Chelsea?)

(Saya pikir itu adalah laga melawan Barcelona di kandang [tahun 2000]. Terutama jika kami bisa menghentikan laga sampai babak pertama saja, itu akan luar biasa. Kami unggul 3-0 dan mereka juga mencetak dua gol [di babak kedua]. Itu laga besar yang indah dan tahun pertama kami di Liga Champions. Kami di perempat-final dan unggul 3-0 atas Barcelona, itu perasaan yang luar biasa.)


Who would you consider to be the best player you have played alongside?

Zola. That’s an easy question as he was a super football player first of all, but also a person that everybody learned from, all the younger boys and including me too. So he could give advice as well as being good himself.

(Siapakah pemain terbaik yang pernah bermain dengan anda?)


(Zola.  Itu adalah pertanyaan yang mudah, terutama karena dia adalah seorang pemain sepakbola super, tetapi ia juga sosok yang setiap orang akan belajar dari dirinya, semua pemain muda termasuk saya juga. Sehingga ia bisa memberikan saran untuk bisa menjadi sebagus dirinya).



How do you compare the training methods today to when you used to play in the Premier League?

I think now they are getting use to training in a way where they can handle the ball quicker, the tempo could be higher, so maybe areas are tighter, and they can get out of problems a lot better than they could before. You see younger players now being able to play at a higher tempo than they did before.

(Bagaimana anda membandingkan metode latihan saat ini dengan ketika anda masih bermain di Premier League?)

(Saya pikir mereka (para pemain) sekarang  berlatih dengan cara bagaimana mereka dapat menangani bola lebih cepat, tempo yang lebih tinggi dan mungkin beberapa area menjadi lebih ketat, dan mereka bisa mengatasi masalah lebih baik dari sebelumnya. Anda bisa melihat saat ini para pemain muda mampu bermain di tempo lebih tinggi daripada yang mereka lakukan sebelumnya)



What was it like to see Di Matteo lift the Champions League trophy?

First of all I am a Chelsea fan, a Chelsea supporter since playing here. I’ve always had my heart here. So to see a friend achieve such a great achievement was just great. I’ve had good contact with him since we played here together and he’s a good friend. It was amazing to see him lift that trophy.

(Bagaimana rasanya melihat Roberto Di Matteo mengangkat trofi Liga Champions?)

(Pertama-tama, saya adalah fan Chelsea, seorang suporter semenjak saya bermain di klub ini. Saya selalu memiliki hati saya disini. Jadi melihat seorang teman menerima penghargaan besar adalah luar biasa. Saya memiliki kontak yang baik dengannya sejak kami bermain disini bersama dan ia adalah seorang teman baik. Sungguh menakjubkan untuk melihat dia mengangkat trofi itu)



Why do you think so many of the players you played with went on to be managers?

I think they were part of a very special generation, with a lot of leaders in the dressing room at that time. So I’m not surprised that some of them became managers, although I wouldn’t have thought it would have been that many, but then again it was a great group and we all learned from each other at that time and we took a lot of information with us, which we want to pass on.

(Mengapa menurut anda, begitu banyak pemain yang pernah bermain dengan anda sekarang menjadi manajer?)

(Saya pikir mereka adalah bagian dari generasi yang sangat spesial, dengan banyak pemimpin di ruang ganti pada saat itu. Jadi saya tidak terkejut bahwa beberapa dari mereka menjadi manajer, meskipun saya tidak berpikir akan menjadi sebanyak itu, tetapi sekali lagi mereka adalah grup hebat dan kami semua belajar dari satu sama lain saat itu, dan kami mengambil banyak informasi bersama kami, yang ingin kami sampaikan)


What are you doing right now?

I’m here with the academy, mostly with the U-14’s. So that’s half my job, but I also do some individual work with strikers from the age of 14 up and I also look at loan players and report back on how they are doing.

(Apa yang anda lakukan sekarang?)

(Saya disini bersama akademi klub, terutama dengan tim U-14. Jadi, itu adalah separuh dari pekerjaan saya, tapi saya juga melakukan beberapa pekerjaan pribadi dengan para striker berusia 14 tahun ke atas, dan saya juga memantau para pemain pinjaman dan memberikan laporan kembali tentang bagaimana performa mereka)



Do you think you’d be interested in being a manager one day?

Yes. I think so. I used to love the rush you’d get when there was a matchday and I would like to get that feeling back again. Either as a coach or as a manager, but I definitely want to be involved in football and that competitiveness that comes with it.

(Apakah anda tertarik untuk menjadi manajer suatu saat nanti?)

(Ya. Saya kira ya. Saya dulu suka dengan kesibukan yang anda dapatkan saat hari pertandingan  dan saya ingin mendapatkan perasaan itu kembali lagi. Sebagai seorang pelatih atau manajer, tapi saya pasti ingin terlibat dalam sepak bola dan persaingan yang datang dengan hal itu)



Which defender in the Premier League was the most difficult to play against?

I would say Jaap Stam and Martin Keown. I didn’t like playing against players that were big and quick at the same time. I found it quite difficult. Two pretty good attributes to have when you are a defender.

(Siapa pemain di Liga Premier adalah yang paling sulit untuk dilawan)

(Saya akan mengatakan Jaap Stam dan Martin Keown. Saya tidak suka bermain melawan pemain yang besar dan cepat pada waktu yang sama. Saya merasa cukup sulit. Dua kemampuan yang cukup baik untuk dimiliki ketika anda adalah seorang pemain bertahan)


Who was the most entertaining team-mate?

Dennis Wise. He was good to have in the dressing room. He always had a comment, if you ever did something wrong he would shout it out loud. A good laugh, and good to have as a captain.

(Siapa rekan setim yang paling menarik?)

(Dennis Wise. Ia adalah sosok yang baik untuk dimiliki di ruang ganti. Dia selalu punya komentar, jika anda pernah melakukan sesuatu yang salah, dia akan berteriak keras. Suka bercanda, dan baik untuk dimiliki sebagai kapten)



Can you describe the feeling you had when you made your debut for Chelsea?

It felt very special, of course. I had a dream of becoming a professional in England but it was the kind of dream that you could hope for but not really think it was possible especially coming from where I’m from where it’s just mountains and snow for half the year. It was pretty special.

(Dapatkah anda jelaskan perasaan anda ketika anda membuat debut untuk Chelsea?)

(Rasanya sangat istimewa, tentu saja. Saya bermimpi menjadi seorang profesional di Inggris, tapi itu jenis mimpi yang dapat anda harapkan  tapi tidak benar-benar berpikir itu sesuatu yang mungkin, terutama darimana saya berasal, hanya daerah pegunungan dan salju selama setengah tahun. Itu cukup istimewa.)


How do you think the Premier League differs from when you used to play?

I think the tempo is higher than it was, and the players are much better conditioned. They measure your fat percentage every week now, so nobody has any fat on them, they’re all in really good shape. They can run a little bit faster and for a little bit longer. The game was also tougher and more physical back some years.

(Bagaimana menurut anda perbedaan Premier League sekarang dengan saat anda menjadi pemain?)

(Saya pikir tempo permainan lebih tinggi dari dulu, dan pemain dikondisikan lebih baik. Mereka mengukur persentase lemak anda setiap pekan sekarang, jadi tidak ada pemain yang memiliki lemak berlebih pada tubuh mereka, mereka semua dalam kondisi yang benar-benar baik. Mereka dapat berjalan sedikit lebih cepat dan untuk waktu yang sedikit lebih lama. Permainan ini juga lebih keras dan lebih fisik)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar