Gareth Bale |
Jadi, setelah salah satu teman saya menulis artikel tentang Gareth Bale, dan saya membacanya, saya tidak punya pilihan lain selain menawarkan artikel tersebut untuk dimuat di blog ini.
Artikel ini terlalu sayang untuk dilewatkan mengingat ada beberapa hal mengenai logika teman saya, @masdimsum , yang layak untuk diperbincangkan meskipun itu tabu untuk diketahui khalayak umum.
Yah, selain itu ada beberapa hal yang diluruskan mengenai yayasan yang dimilikinya, Yayasan Sobat Dimsum, dan pembicaraan tentang Gareth Bale di artikel ini sebenarnya hanyalah pengalihan isu belaka.
Dan, anda semua silahkan menilainya.
Alasan Real Madrid Membeli Gareth Bale
Saya bercanda.
Well, akan saya habiskan 100 juta Euro untuk membeli Ferarri paling mahal di muka bumi, jalan-jalan ke bulan, dan membeli sebagian saham klub medioker Liga Inggris.
Tapi tidak bagi Real Madrid, mereka menggunakan uang sebanyak itu untuk memboyong talenta Wales bernama Gareth Bale dari Tottenham Hotspurs. Tidak jelas alasannya apa, karena menurut saya yang lebih dibutuhkan Madrid saat ini adalah gelandang bertipe bertahan yang ngotot semodel Makelele dulu atau penyerang tengah yang mumpuni sekelas Radamel Falcao, Ibrahimovic atau Edinson Cavani.
Gareth Bale adalah seorang bek sayap yang bertransformasi menjadi winger dan terkadang menjadi second striker. Tepat. Bale benar-benar seseorang yang dibutuhkan Madrid kalau saja tidak ada Ronaldo, Di Maria, dan Mesut Ozil (nama terakhir sudah dilego ke klub medioker Inggris dan memecahkan rekor transfer klub tersebut).
Apalagi pelatih Madrid saat ini Carlo Ancelotti bukanlah pelatih yang gemar menyerang dari sayap, beliau lebih suka menumpuk pemain di tengah dan menekan dengan pressing ketat. Kita sudah lihat bagaimana Ancelotti berusaha menjadikan Ronaldo penyerang mendampingi Benzema saat Madrid mengalahkan Bilbao 3-1 pekan lalu, tapi hasilnya tidak sebaik jika dia ditempatkan di posisi aslinya sebagai winger.
Saya mencoba menerka alasan sebenarnya mengapa Madrid ngotot membeli Bale, dari segi taktik, jelas itu harus memaksa Ancelotti keluar dari pakem permainan dia selama ini karena dia harus mengakomodasi permainan dengan menggunakan sayap. Mengatur posisi Ronaldo saja sudah sulit, ini ditambah Bale pula.
Gareth Bale/ Reuters |
Satu-satunya alasan yang masuk akal mungkin adalah karena Barcelona telah membeli Neymar Jr yang juga merupakan komoditi "panas" di bursa transfer. Pernahkah Anda merasa iri saat tetangga Anda punya barang baru? Entah itu mobil atau motor atau bahkan sekedar satu set sofa baru? Jangan bohong.
Itulah yang dirasakan Madrid saat Barcelona membeli mobil baru bermerk Neymar Jr. Madrid ngotot harus punya mobil juga yang lebih mahal dari apa yang sudah Barca beli meskipun ironisnya, Madrid masih punya mobil-mobil lain yang bagus di garasinya.
Begitulah akhirnya Madrid membeli mobil bermerk Gareth Bale yang dengan kepiawaian salesnya si Daniel Levy mobil tersebut terjual dengan harga 100 juta Euro meskipun harga pasarnya di bawah itu. Jika Arsene Wenger adalah Manajer Investasi ternama, maka Daniel Levy adalah salesman nomor satu.
Kini mobil tersebut sudah terparkir di garasi Madrid dan siap digunakan, tinggal kitalah penikmat sepakbola yang menentukan apakah langkah Madrid itu tepat ataukah menjadi blunder diakhir musim?
Satu hal yang pasti, 100 juta Euro bila dibelikan kerupuk atau cendol, maka Anda bisa beli barang beserta abang-abangnya.
NB: Silahkan kunjungi twitter dari sang penulis di -- @masdimsum --
Cara penyampaian ilustrasinya bagus, good job !
BalasHapusHidup Levy!!! *trauma saga modric* :p
BalasHapusmaksudnya apaan tuh Ozil telah Dilego ke klub Medioker Inggris (Arsenal) ?
BalasHapussorry yah,Arsenal adalah klub Tersukses ke-3 DiBritania Raya disebut medioker?
nyindir halus,,
okelah Chelsea klub London pertama Yg Juara UCL,Tpi Liat perolehan gelar lebih banyak mana?
tau definisi klub medioker ga?
Chelenk Klub Sampah
BalasHapusPlislah klo bikin artikel yang lebih objektif jangan subjektif !
BalasHapus